SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN LATANSA | SEMOGA DAPAT BERMANFAAT BAGI KALIAN |

14.5.09

PR latansa Di Usia yang ke-17 Tahun


Catatan penting lainnya, dalam memperingati usia La Tansaku yang ke-17 ini adalah di antaranya tiga hal :

1. Kontekstualisasi Identitas

Kontekstualisasi identitas (Landasan Filosofis, Visi, Misi dan Panca Jiwa Pondok dan Motto Pondok) dalam hal ini bukan dalam arti merubah, akan tetapi kontektualisasi ini kita letakan dalam kerangka pemahaman berupa upaya memahami realitas kontemporer dan tantangan umat Islam, bangsa dan negara yang saat ini kita hadapi. Kemudian kita hadapi dengan kerangka berpikir, sikap dan tindakan yang modern dan kreatif berasaskan identitas yang kita miliki. ‘Modern’, yang dimaksud bukanlah ‘modern’ dalam terminologi westernis yang materialistik-atheis, modern dalam arti adaptif dengan perkembangan kontemporer yang shalih. Berdirinya SMK La Tansa dan Kelas Enrichment adalah salah satu bentuk upaya kreatif dan modern, namun berpijak pada identitas orisinil kita. “SMK La Tansa dan Kelas Enrichment tidak lahir karena kelatahan, tapi dalah bentuk adaptasi secara cerdas’, demikian K.H. Adrian menegaskan pendirian SMK La Tansa dan Kelas Enrichment. Syukur alhamdulillah, Pondok Pesantren La Tansa adalah lembaga pendidikan yang tidak memusuhi kreatifitas dan terbuka dengan pembaharuan.

2. Jangan Terjebak dengan Komformitas

La Tansaku jangan terjebak dengan komformitas (kenyamanan) akibat kemajuan yang diraih dengan waktu yang relatif singkat ini. Komformitas sering kali membunuh, komformitas akrab dengan keingkaran terhadap dinamika kehidupan yang terus berkembang, maju melesat meninggalkan kita yang tertidurkan oleh kenyamanan temporal.

3. ‘Melek’ Perkembangan Global

La Tansaku adalah lembaga yang berpijak di atas bumi, La Tansaku dalam konteks pergaulan global adalah bagian dari kehidupan global, kehidupan yang tidak mengenal sekat geografis, politik, sosial, budaya yang ghalib disebut oleh para pakar sebagai “borderless world”. Karenanya, sebagai bagian dari kehidpuan global, segala macam perkembangan global akan ikut mempengaruhi identitas La Tansaku. Jika berbicara perkembangan global berarti berbicara persaingan kepentingan antar bangsa, antar agama, antar kekuatan politik, antar pemikiran, dan dominasi-dominasi global lainnya yang terus menghegemoni kelompok-kelompok kecil dan lemah. Dalam menghadapi ini, kita akan sampai pada dua keadaan, yaitu MENJADI OBJEK KECIL DAN LEMAH YANG TERWARNAI ATAU MENJADI KEKUATAN YANG MEWARNAI.


4. Bergerak dengan Kekuatan Tekad

Pemimpin Politik dan Spiritual India, Mahatma Gandhi (1869-1948) pernah melontarkan mutiara hikmah “Kekuatan tak datang dari kemampuan fisik. Ia datang dari tekad yang pantang menyerah”.

Bukankah realitas historis di masa lalu telah mengajari kita? Bahwa La Tansaku di masa lalu penuh dengan keterbatasan “fisik dan nonfisik” dalam arti sarana dan fasilitas pendidikan, sumber daya guru, dana, popularitas, dsb. Tapi mengapa La Tansaku dapat menerbangkan Salman (Alumni La Tansa Tahun 1994) ke Jerman untuk bertholabul ilmi, membawa Agus Salim (Alumni La Tansa Tahun 1996) menjelajahi Amerika dan Australia, menghantarkan puluhan alumni ke Timur Tengah, dan ketercapaian-ketercapaian lainnya. Semoga kekuatan tekad Drs. K.H. Ahmad Rifa’i Arief terus mengalir dalam aliran darah kita semua (Kiyai, Guru, Alumni, Santri, Wali Santri, seluruh Karyawan dan seluruh Stake Holder La Tansaku).

Demikian, semoga di usia La Tansaku yang ke-17 ini, La Tansaku makin menjadi sebuah kekuatan yang mewarnai kehidupan umat, dan mewujudkan visi universal agama Islam yaitu rahmatan lil’alamin (ikut secara aktif-partisipatif menciptakan kedamaian dan perdamaian di seluruh lini alam semesta). Amin. Wallaahu A’lam.

Comments :

0 komentar to “PR latansa Di Usia yang ke-17 Tahun”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by pondok pesantren latansa