SELAMAT DATANG DI BLOG PONDOK PESANTREN LATANSA | SEMOGA DAPAT BERMANFAAT BAGI KALIAN |

14.5.09

Ekskul Picu Santri Berprestasi


Kegiatan ekstra kurikuler (ekskul) merupakan suatu kegiatan santri di luar kegiatan belajar mengajar di dalam kelas yang sangat potensial untuk menciptakan santri yang kreatif, berinovasi, trampil, dan berprestasi. Kegiatan ekstra kurikuler ini sangat signifikan, karena banyak para santri yang pintar merupakan santri yang pandai membagi waktu dengan banyak aktivitas yang dilakukannya sehingga membuatnya menjadi santri yang cerdas.
Bukti korelasi tingkat prestasi santri, dengan mereka melakukan kegiatan ekskul merupakan santri yang pandai membagi waktu, karena tidak terfokus pada suatu kegiatan, seperti selain mengikuti kegiatan belajar mengajar mereka juga bisa membagi waktu dengan mengikuti bimbingan belajar, mengikuti pramuka, PMR, olahraga, seni lukis seni kaligrafi dan leter dan sebagainya. Ekskul akan membawa pengaruh signifikan terhadap pembelajaran santri. Ekskul merupakan wadah pengembangan minat dan bakat santri atau penyalur hobi secara positif yang mampu mengasah daya kreativitas jiwa, sportifitas, meningkatkan percaya diri. Akan lebih baik lagi bila santri mampu memberikan prestasi yang gemilang sehingga dapat mengharumkan nama pondok. Oleh sebab itu diharapkan pada santri mampu memanfaatkan kegiatan ekskul ini dengan memilih salah satu atau lebih dari kegiatan yang ada sesuai dengan bakat yang dimilikinya. Bagi santri ekskul merupakan obat mujarab yang mampu menghilangkan kepenatan kejemuhan dan rasa tidak betah hidup di pondok setelah seharian penuh mengikuti KBM di kelas. Meskipun ekskul tidak termasuk dalam penilaian rapot tetapi kegunaanya jauh lebih bermanfaat. Di pondok pesantren latansa ditekankan kepada santri untuk memilih satu dari ragam ekskul yang ada guna menghindari kekosongan yang akan mengakibatkan sesuatu yang tidak diharapkan. Keberadaan Ekskul di pondok pesantren La Tansa memiliki peranan penting yaitu sebagai penjabaran dari panca jiwa pondok, motto pondok sunnah-sunnah pondok serta falsafah-falsafah hidup. Lewat ekskul diharapkan santri memiliki militansi, kepercayaan diri, berdikari dan mampu mengimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam ruang lingkup terkecil (keluarga) atau ruang lingkup besar (masyarakat).


WALI BAND-BAND SANTRI


Musik adalah sumber inspirasi. Dalam keadaan senang, sedih dan jatuh cinta, musik bisa menjadi motivator tersendiri. Beranjak dari pola pikir semacam itu, WALI Band yang terbentuk pada 31 Oktober 1999 memberanikan diri menggapai mimpi untuk eksis berkarya dalam blantika musik Indonesia dengan meluncurkan album debut bertajuk ORANG BILANG di Nagaswara.
Band yang digawangi Farhan Faank (vokal), Aan Kurnia Apoy (gitar), Tomi (drum), Ovie ((keyboard & synt), serta NuNu (bass), WALI mengandalkan lagu Dik sebagai hit single, sedangkan bintang sinetron Shireen Sungkar didaulat menjadi model video klipnya. Lagu Dik yang bercerita tentang ungkapan kasih sayang abadi seorang terhadap pasangannya ditulis Apoy sebagai songwriter.
Awalnya band ini memiliki nama Fiera karena dianggap kurang menjual, maka nama Fiera diganti dengan nama Wali, WALI sendiri berasal dari kata yang amat memasyarakat yang berarti wakil. "Mengapa dinamakan WALI karena salah satunya mudah diucapkan oleh semua orang. Sisi lainnya adalah kami (WALI) dengan segala keterbatasan yang ada berharap bisa mewakili segenap perasaan dan curahan hati manusia," urai Apoy.
Wali Band adalah grup musik bergenre Lokal Pop Kreatif yang dibentuk pada 31 Oktober 1999, Album pertama mereka bertajuk ORANG BILANG dirilis 26 Maret 2008.
Lagu Dik yang andalan grup yang memasukkan unsur dangdut itu tercatat hingga pertengahan Mei 2008, berhasil menjadi RBT (Ringbacktone) bagi sejuta pemilik ponsel. Ini menjadi barometer kesuksesan grup yang berangotakan lima pria itu.
MENEMUKAN musik yang pas, tidaklah semudah membalik telapak tangan. Selalu ada proses sampai akhirnya racikan musik itu terasa pas, minimal oleh musisinya. Racikan nyaman itulah yang dianggap pas dan kemudian dikemas dalam satau album oleh band yang menamakan dirinya WALI.
Pada saat didaulat sebagai bintang tamu pada peluncuran album ke tiga Al-Ustadz Fairus di Pondok Pesantren La Tansa, Wali Band menghentak ribuan dengan iringan lagu-lagu andalan mereka, selidik punya selidik ternyata Aan Kurnia (Apoy) dan Farhan (Paank) adalah alumni pondok pesantren La Tansa, kami Wali Band adalah santri, kami berlima ini adalah alumni-alumni pesantren kata Farhan sang vokalis.
Farhan (Paank), Aan Kurnia (Apoy) keduanya merupakan alumni pondok pesantren La Tansa tahun 1999, butuh kesabaran dan ekstra kerja keras bayangkan untuk mencapai ini semua, kami butuh waktu hampir delapan tahun, sungguh bukan waktu yang pendek sangat melelahkan, urai farhan ketika bercerita awal mula didirikannya wali band ini, "Suatu hal yang ente terus tekuni, pasti bisa menghasilkan yang sesuatu. Jangan pernah putus asa",tambahnya. "Wali sendiri berdiri tahun 1999, bayangkan! kita pentas dan demo selalu ditolak sana sini, tapi kita tidak putus harapan sebab apabila kita bersungguh-sungguh pasti akan berhasil, ingat man jadda wa jadda. Itu adalah buah dari ketekunan, keseriusan dan buah dari tidak pernah putus asa. Terus berusaha dan berkreativitas.
Aan Kurnia (apoy) sangat gitaris wali yang ketika menjadi santri sebagai salah satu pengurus keamanan osis putra memberikan beberapa masukan kepada seluruh santri ketika kami wawancarai “Kalau melihat kami pada saat ini, khususnya saya. Sepertinya saya harus kembali ke tempat semula. Kalau boleh saya bicara jujur, yang saya dapatkan di La Tansa bukan fisika, biologi, matematika, fiqh, dan lain-lainnya. Tapi justru pembentukan karakter, sebab dimana saja berada orang bisa mengajarkan fisika, biologi. Akan tetapi untuk pembentukan karakter dan pola pikir hanya bisa didapatkan di pesantren.
Jelasnya, 90 persen apa yang saya dapatkan saat ini, jujur semuanya dari pesantren La Tansa ini. Tinggal saya harus menghadapi persaingan yang ketat setelah selesai dari pondok pesantren La Tansa, ternyata pondok pesantren La Tansa telah membentuk pola pikir saya. Ketika saya berhadapan dengan kompetitor yang betul-betul hebat, ternyata saya telah menemukan berbagai macam kehebatan di pondok pesantren La Tansa. Karena seseorang yang menjadi best of the best di pondok pesantren itu sudah sangat luar biasa. Bagi saya bandingan alumni pesantren dengan alumni sekolah non pesantren satu banding seratus. Kunci yang paling utama adalah tetap mempertahankan prinsip-prinsip yang ditekankan dari pondok pesantren La Tansa yang berlandaskan Al-Qur'an dan Hadits. Dari itu semua akan menumbuhkan akhlak dan prinsip-prinsip Islam”.
Aman dan nyaman? Entahlah, itu sebuah ungkapan yang orang lain bisa perdebatkan. Tapi untuk mereka, WALI yang terbentuk 31 Oktober 1999, adalah elemen untuk menghembuskan musikalitas yang sudah mereka buat. Sebuah bukti dari hasil sebuah proses yang berbuah manis dengan sebuah tekad dan usaha yang terus menerus tanpa pantang menyerah. Sejatinya, WALI memang masih terlalu muda untuk bisa disebut eksis diblantika musik tanah air, tapi usaha dan kerja keras yang dikembangkan adalah sebuah bukti nyata akan kesungguhan niat mereka, semoga dengan raihan prestasi yang didapat saat ini tidak melenakan mereka, seperti halnya band-band yang hanya “numpang lewat” saja, tapi menjadi landasan berpijak untuk meraih prestasi dimasa yang akan datang. Sehingga wali bisa dan benar-benar eksis di blantikan musik tanah air dengan segala ciri khasnya, dengan segala kreatifitas. semoga.

Comments :

0 komentar to “Ekskul Picu Santri Berprestasi”

Posting Komentar

 

Copyright © 2009 by pondok pesantren latansa